Raja Sejong atau disebut dengan Raja Sejong Yang Agung (Sejong Dae Wang) (7 Mei 1397 – 18 Mei 1450, berkuasa 1418 - 1450) adalah seorang raja yang ke-4 dari Dinasti Joseon yang memerintah Korea. Raja Sejong sangat terkenal karena jasanya dalam menciptakan abjad Korea, Hangeul yang menggantikan penggunaan cara penulisan dengan Hanja. Raja Sejong adalah penguasa Korea kedua yang mendapatkan gelar Raja Yang Agung atau Raja Besar setelah Raja Gwanggaeto dari Kerajaan Goguryeo.
Sejong adalah putra ke-3 dari Raja Taejong. Saat berusia 12 tahun, ia bergelar Pangeran Besar Chungnyeong' (忠寧大君) dan menikahi seorang putri pejabat Shim On (沈溫) dari Cheongsong (靑松), yang bernama Permaisuri Shim (沈氏), yang kemudian dikenal dengan Ratu Soheon (昭憲王后).
Sebagai pangeran muda, Sejong dikenal sangat cerdas dalam berbagai bidang pelajaran sehingga lebih disayangi ayahandanya daripada kedua kakak lelakinya.
Peristiwa pengangkatan Sejong menjadi raja sangat berbeda dengan raja-raja Joseon lainnya. Pangeran tertua yang merupakan kakak Sejong, Yangnyeong (양녕대군), menganggap dirinya tidak berbakat menjadi seorang raja, begitu pula dengan Pangeran Hyoryeong (효령대군), ia menganggap tugasnyalah untuk menjadikan adiknya seorang raja. Jadi mereka berdua bersikap buruk di istana agar Raja tidak memilih mereka menjadi calon raja. Pangeran Yangnyeong keluar dari istana menjadi seorang pengelana dan tinggal di gunung. Sementara pangeran kedua memutuskan untuk menjadi seorang biksu di kuil di luar istana.
Pada bulan Agustus 1418, Raja Taejong turun tahta dan Sejong menggantikannya sebagai raja yang baru. Namun begitu, Taejong masih memiliki kekuasaan dalam istana, terutama dalam bidang militer sampai wafatnya ia tahun 1422.
Raja Sejong adalah seorang ahli militer yang brilian. Pada bulan Mei 1419, dibawah bantuan Taejong, Sejong melakukan Ekspedisi Timur Gihae ke Tsushima untuk membasmi para perompak Jepang yang telah meresahkan rakyat pesisir Joseon. Dalam invasi itu, 700 perompak berhasil dibunuh, sementara 110 ditangkap dan 180 tentara Joseon tewas. Sebanyak 140 orang Cina yang diculik berhasil dilepaskan. Pada bulan September 1419 Daimyo Tsushima, Sadamori, menyatakan takluk kepada Joseon.
Perjanjian Gyehae disahkan tahun 1443, dimana Daimyo Tsushima mengakui kedaulatan Raja Joseon; serta, pihak Joseon memberikan kemudahan dalam urusan perdagangan antara Korea dan Jepang kepada klan Sō
Sejong sangat terkenal akan kepandaiannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masa pemerintahannya, namun menurut sejarawan Yung Sik Kim, masih sedikit sekali karya Raja Sejong yang baru dikenal dan harus dikaji lebih banyak lagi
Raja Sejong membantu para petani membuat buku mengenai pertanian yang disebut Nongsa Jikseol yang berisi pengajaran berbagai cara atau teknik bertani untuk berbagai daerah-daerah di negerinya.Teknik-teknik ini diperlukan guna meningkatkan hasil pertanian rakyatDalam masa pemerintahannya, Jang Yeong-sil (蔣英實) menjadi terkenal sebagai seorang ilmuwan besar. Jang dikenal sebagai anak muda yang jenius walau memiliki status sosial rendah. Taejong, ayah Sejong, mengetahui Jang sangat berbakat dan memanggilnya ke istana. Raja Sejong berencana memberikan Jang sebuah posisi di pemerintahan dan mendanai penelitiannya namun ditolak kalangan pejabat istana yang meragukan seseorang dari kelas bawah. Atas dukungan Raja Sejong Jang Yeong-sil berhasil menciptakan desain jam air, peralatan militer dan jam matahari.Namun prestasi terbesarnya adalah pada tahun 1442, saat ia berhasil menciptakan alat pengukur hujan yang pertama di dunia; namun begitu model ciptaanya tidak bertahan. Namun alat pengukur hujan tertua dari Asia Timur dibuat dari masa pemerintahan Raja Yeongjo tahun 1770. Berdasarkan teks Kitab Harian Sekretariat Kerajaan (Seungjeongwon ilgi;承政院日記), Raja Yeongjo ingin menciptakan kembali berbagai penemuan yang dibuat pada masa Raja Sejong saat ia meneliti kronik-kronik Raja Sejong. Ia menemukan catatan mengenai penemuan alat pengukur hujan, maka Raja Yeongjo memerintahkan untuk membuat reproduksinya. Karena tahun penemuan kembali alat ini adalah naiknya Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing di Cina (berkuasa 1735–1796).banyak yang mengetahui bahwa alat pengukur hujan pertama berasal dari Cina.
Sejong merombak sistem kalender Korea yang saat itu didasarkan pada garis lintang ibukota Cina
Untuk pertama kalinya, ia membuat kalender yang didasarkan pada posisi utama garis lintang ibukota Joseon, Seoul, dengan bantuan para astronomisnya.Sistem baru ini membuat para astronomis dapat melakukan prediksi yang sangat tepat akan datangnya peristiwa gerhana matahari dan bulan.Sejong juga berjasa dalam bidang pengobatan tradisional Korea, dengan 2 karya penting yang ditulis pada masanya, yakni Hyangyak chipsŏngbang dan Ŭibang yuch'wi, yang membedakan cara pengobatan Cina dengan Korea."Sejong sangat menghargai sastra, dan memerintahkan para pejabat tinggi dan ilmuwan untuk belajar di istana. Ia menciptakan karya besar hangul dan mengumumkannya dalam Hunminjeongeum (훈민정음), yang berarti "Kata-kata yang benar untuk diajarkan kepada rakyat."
Sejong juga sangat berjasa terhadap pengembangan pertanian rakyat Joseon, jadi ia mengizinkan para petani untuk membayar pajak lebih sedikit atau lebih banyak pada saat terjadinya kemunduran atau kemajuan ekonomi negara. Karena hal ini, para petani dapat menghasilkan lebih banyak tanpa mengkhawatirkan pajak. Suatu saat pernah terjadi kelebihan makanan di istana dan Raja Sejong membagi-bagikan makanan itu kepada para petani dan rakyat miskin yang membutuhkan makanan. Pada tahun 1429 Nongsa Jikseol (農事直說) disusun untuk memberikan pengertian kepada rakyat tentang cara-cara bertani.
Raja Sejong banyak menciptakan karya sastra dan musik istana yang terkenal, seperti:
-Yongbi Eocheon Ga ("Lagu dari Naga Terbang", 1445)
-Seokbo Sangjeol ("Episode dari Kehidupan Sang Buddha", Juli 1447)
-Worin Cheon-gang Jigok ("Nyanyian Bulan di Seribu Sungai", Juli 1447)
-Dongguk Jeong-un ("Kamus untuk Pengucapan Sino-Korea yang Benar", September 1447)
Pada tahun 1420 Sejong mendirikan lembaga Jiphyeonjeon yang berarti "Aula Orang Berjasa" (集賢殿); di Istana Gyeongbok untuk menunjuk para ilmuwan berbakat. Lembaga ini berpartisipasi dalam berbagai acara keilmuan dan pendidikan, termasuk penyusunan Hunmin Jeongeum, yang berisikan formula abjad hangeul.
Sejong wafat pada usia 54 tahun dan dimakamkan di Mausoleum Yeong (영릉; 英陵) di tahun 1450. Ia digantikan oleh putra pertamanya, Munjong. Jalan Sejongno dan Sejong Center for the Performing Arts – di Seoul diabadikan dari namanya dan figurnya terpampang pula di mata uang kertas 10.000 Won.
Pada awal tahun 2007, pemerintahan Republik Korea memutuskan untuk mendirikan suatu distrik administratif di provinsi Chungcheong Selatan, dekat kota Daejeon yang dinamakan Kota Otonomi Khusus Sejong, dan akan menggantikan Seoul sebagai ibukota masa depan Republik Korea.
Kehidupan Raja Sejong diangkat ke dalam layar drama sejarah di layar KBS berjudul King Sejong the Great (Serial televisi) di tahun 2008.
Jumat, 30 April 2010
Raja Sejong Yang Agung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar